6.04.2008

10

Nomor punggung adalah hal yang sakral bagi pesepakbola. Ada sederet nomor yang kerap menjadi rebutan karena dinilai akan memberikan "keberuntungan" bagi pemain yakni nomor punggung 7, 9, dan 10. Dari tiga nomor itu, pemilik 10-lah yang selalu diesebut sebagai spirit alias roh bagi sebuah tim. Di Euro 2008 Austria-Swiss ini mitos 10 kembali menjangkiti pemain.

Pemilik nomor 10 selalu identik sebagai pemain yang memiliki skill di atas rata-rata alias pemain terbaik dalam sebuah skuad. Praktis, penyandangnya memiliki dua pilihan yakni merasa terbebani atau justru merasa terhormat.

Pasca-pengumuman skuad resmi Italia, timbul perdebatan tentang siapa yang pantas mengenakan nomor punggun 10 di Euro 2008. Di Italia atau negara lain, monor 10 memiliki arti prestisius bagi pemain di lapangan hijau. Biasanya, pemilik nomor keramat itu adalah pemain yang memiliki talenta di atas rata-rata dan kebanyakan adalah seorang pengatur serangan (midfielder) atau striker.

Tapi, Pelatih Italia Roberto Donadoni memilih tidak memperdulikan hal tersebut. ia menyerahkannya kepada pemain sendiri. Setelah berdiskusi dan berdebat akhirnya para punggawa Italia memutuskan Danielle de Rossi yang pantas mewarisi nomor keramat itu.
Di Italia, perdebatan itu selalu terjadi dalam satu dekade terakhir. Pada Piala Dunia 1998 di Perancis Alessandro Del Piero mewarisi nomor 10 dari Baggio. Tapi, Del Piero harus merelakan Francesco Totti mengenakannya ketika Piala Dunia 2006 lalu. Pensiunya Totti di ajang Euro 2008 membuat nomor 10 tidak memiliki pemilik sebelum akhirnya De Rossi yang mengenakannya.

Berbeda dengan Italia, Perancis justru masih belum memutuskan siapa yang mengenakan noor keramat itu. Efeknyapun luar biasa. Sampai-sampai Perancis rela meminta dispensasi kepada Panitia Euro 2008 agar mereka diberi dispensasi keleluasaan untuk menyetorkan nama pemain tanpa nomor kaos.

Pelatih Perancis Raymond Domenech pantas untuk berteka-teki tentang siapa yang pantas menyandang nomor 10. Sepanjang babak kualifikasi nomor milik Zinedine Zidane itu dikenakan oleh striker Sidney Govou. Tapi, disisi lain Perancis memiliki pemain yang sudah siap melanjutkan aksi Zidane di lapangan hijau. Dia adalah Samir Nasri, playmaker Marseille. Pemain yang juga keturunan Aljazair itu memiliki teknik dan skill di lapangan tengah yang membuatnya dijuluki The New Zidane. Selain keduanya ada juga Bafetimbi Gomis (St. Etienne) dan Franck Ribery (Bayern Muenchen) yang memiliki kualitas sepadan.

Lain lagi dengan Portugal dan Republik Ceko. Dua Negara yang juga berlabel kandidat juara itu memilih untuk tidak begitu tergantung pada nomor keramat. Buktinya, mereka menempatkan pemain debutan di nomor 10. Portugal menyerahkan nomor keramat itu pada gelendang muda Sporting Lisbon Joao Moutinho sedangkan Ceko memilih striker Vaclac Svrko.

Legenda Bernomor 10 :
Michel Platini - Perancis
Zico - Brazil
Diego Maradona - Argentina
Lothar Mattheus - Jerman
Gary Lineker - Inggris
Roberto Baggio - Italia

Related posts

10

Description: 10 Rating: 4.5 Reviewer: Tedy ItemReviewed: 10
Al
Mbah Qopet Updated at: 10.41.00

3 komentar:

  1. Klo perancis anak berbakti jago'in Franck Ribery sebagai pemilik nomor 10. Emang sehhh efek zidane masih sangat kuat. bahkan aku masih suka membandingkan dgn CR7, klo CR7 masih blom ada apanya dibanding zidane

    BalasHapus
  2. Roberto baggio!!!
    aku ngefans banget sama Roberto Baggio!!! sama kuncir atau tanpa kuncir... tetap ganteng!! hehehehe

    nyambung sama postingannya gak sih? hehehehehe

    BalasHapus
  3. Nomor 10 itu memang bisa dikatakan sebagai nomor KERAMAT dan berpengaruh...

    karena pa yah? soalnya rata2 yg pake nomor 10 itu khan bertanggung jawab dan maen bolanya bagus banget. SO ada kewajiban moral buat pemakainya...

    BalasHapus